Kamis, 11 Oktober 2012

Abstrak

Aku dengan lentera kecilku mulai menyusuri padang rumput hijau
Yang di temani hitamnya malam
Banyak ilalang yang menari-nari di iringi nyanyian sang binatang malam
Ku jejakkan langkahku di iringi kencangnya teriakan angin
Aku tak tahu sampai kapankah aku akan terus menapaki padang rumput ini...
Semuanya abstrak, bahkan tanpa jangkauan yang tak terbatas
Dunia khayalku saja tak mampu menjangkaunya
Semuanya gelap dan pekat yang di iringi penat
Seperti di saat aku menyusuri sebagian belahan bumi lain di luar sana
Dulu, aku pun penah menyusuri ganasnya padang pasir tanpa teman,
Kawan bahkan perlindungan
Kerasnya hidup di tengah gurun tanpa air, dehidrasi yang terus melanda
Hingga akhirnya ku temukan sebuah titik terang walaupun tanpa lentera
Menuju ekspedisiku menuju ruang waktu lain,
Yaitu menaklukkan sebagian belahan hatimu yang masih kaku
beku, dan selalu dingin terhadapku
Ingin sekali aku menaklukkanmu
Walau waktu tak pernah membantu
Dan tak memihak padaku
Namun aku akan terus maju bersama lentera kecilku
Di tengah padang rumput hijau yang di temani hitamnya malam
Menuju sebuah titik terang yang ada di sebagian isi hatimu yang masih beku dan masih kaku terhadapku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar